Sholat Tidak Penting, yang Penting Infaq

By: CC

Di ring pertama NII KW9, sholat ritual sudah tidak dikerjakan. Kelihatannya, di lembaga pun memang demikian,

Di sekitar level umat saja sudah banyak gejala seperti itu: jamak qashar dengan alasan macet diperbolehkan, tidak shalat jumat juga diperbolehkan. Wajar kalau suasana ruhani umat menjadi merosot..

Padahal shalat itu tiang agama, untuk mendapatkan shalat, Rasulullah ﷺ sampai melakukan Isra’ Mi’raj. Para sahabat Rasulullah ﷺ begitu mencintai shalat, ada hajat langsung shalat, ada masalah langsung shalat, ada apa-apa langsung shalat…

Sedangkan selama ini, lembaga hanya menganggap shalat secara pribadi hanyalah ritual belaka. Sehingga tidak ada perhatian khusus untuk memperbaiki shalat di setiap pribadi umat.

Lembaga menganggap shalat yang sebenarnya adalah hidup bernegara. Padahal, bagaimana mungkin negara bisa berdiri, kalau kualitas shalat secara individu tidak dibenahi?

Yang penting rajin bayar infaq. Selama masih bayar infaq masih dianggap warga negara. Namun kalau urusan perbaikan shalat? Ya mangga diserahkan untuk belajar masing-masing saja…

Kalau saya pribadi sebenarnya, tidak ada masalah dengan persentase pengeluaran harta untuk agama, karena memang dalam sejarah, kisah sahabat bayar zakat tidak begitu populer. Tapi, kisah-kisah pengorbanan 1/3 harta, 1/2 harta, atau seluruh harta sangatlah populer.

Cuma masalahnya lembaga ini, hanya fokus ngomongin yang ada duit-duitnya saja. Sementara akhlak dan ruhani umat tidak diurus dengan sungguh-sungguh. Sehingga kelihatan sekali tendensi-nya hanya untuk mengupulkan sumber daya uang, daripada membangun kualitas umat manusia.


Baca Juga:


Support Da’wah dan Kontak Kami di:

Exit mobile version