Setiap Anak Lahir dalam Keadaan Fitrah dan di dalam Milah Islam, Kecuali Jika Diubah oleh Orangtuanya.

Dalam Neo-NII, terdapat bunyi dari salah satu hadits yang diajarkani adalah sebagai berikut:

عَنْاَبِيْ هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللّٰه ص قَالَ اِنْسَانٍ تَلِدُهُ اُمُّهُ عَلَى الْفِطْرَةَ وَ اَبَوَاهُ بَعْدَ يُهَاوِدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَانِهِ اَوْ يُمَجِّسَانِه فَاِنْ كَانَ مُسْلِمِيْن فَمُسْلِمٌ ؟ كُلُّ اِنْسَانٍ تَلِدُهُ اُمّهُ يَلْكُزُهُ الشَّيْطَانٌ فِى حِضْنَيْهِ اِلَّا مَرْيَمْ وَ اَبْنَهَا

Yang diterjemahkan sebagai berikut: Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda : Setiap manusia dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan fithrah, sesudah itu kedua orangtuanyalah yang meyahudikan, menasranikan, atau memajusikan. Maka bagaimanakah jika kedua orangtuanya muslim, apakah dia muslim? Setiap manusia yang dilahirkan ibunya, kedua bahunya sudah ditinju setan, kecuali maryam dan putranya. (HR Muslim)

Namun jika kita cek kembali redaksi hadits tersebut dalam Kitab 9 Imam, tidak ada hadits dengan redaksi yang sangat mirip atau sama persis dengan hadits di atas. Adapun yang penulis temukan mengenai lahir dalam keadaan fitrah ada di Syarh Shahih Muslim no. 4806, Ahmad no.8206 dan 15173, sedangkan mengenai disentuh setan kecuali maryam dan putranya ada di Ahmad no. 7383, 7540, 7574, 7906 dan Bukhari versi Fathul Bari no 4184.

Hadits yang sangat terkait dengan hadits di atas adalah hadits berikut:

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi –sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? ‘ kemudian beliau membaca firman Allah yang berbunyi: ‘…tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.’ (QS 30:30).ii

Abu Hurairah menegaskan bahwa fitrah tersebut adalah fitrah Islam, berdasarkan QS 30:30. Jika ia berubah (dalam hadits lain dicontohkan misalnya telinganya disetrika), maka orangtuanyalah yang merubahnya. Hadits dengan redaksi yang sangat mirip dengan hadits di atas terdapat di puluhan haditsiii, dan derajatnya seluruhnya shahih. Hadits shahih lain mengatakan,

Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap anak dilahirkan di atas al millah, namun, kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani, atau menjadikannya seorang yang musyrik.”. Kemudian ditanyakanlah pada beliau, “Wahai Rasulullah, lalu bagaimanakah dengan yang binasa sebelum itu?” beliau menjawab, “Allah lah yang lebih tahu terhadap apa yang mereka kerjakan.iv

Dari beberapa hadits di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap manusia lahir di atas fitrah dan millah Islam, baik istilah ‘fitrah’ dan ‘millah’, keduanya mengacu pada ‘Islam’. Artinya, setiap anak yang lahir maka dia berada dalam Islam, bukan makhluk yang tidak memiliki status apakah muslim atau non muslim.


BACA JUGA:

Persahabatan yang bertepuk sebelah tangan – Part 1

Setelah bertahun-tahun, akhirnya saya mendoakan orang tua saya lagi,


REFERENSI:

i Diperoleh dari catatan penulis

ii Hadits Shahih Riwayat Bukhari versi Fathul Bari no. 4402, diakses melalui aplikasi Ensiklopedi Fiqih

iii Syarh Shahih Muslim 4806, Bukhari versi Fathul Bari 1270, 1271, 1296, 4402, 6110, 4901; lalu HR Abu Daud 4091 – seluruhnya shahih; lalu HR Ahmad 6884, 7387, 7463, 7832, 8739, 8949.

iv Hadits Riwayat Tirmidzi no. 2064, derajatnya shahih, diakses melalui aplikasi EnsiklopediHadits. Hadits yang sangat mirip redaksinya dapat ditemui di Muslim no. 4805, Ahmad no. 9851, 7133 dan 7132.


Support Da’wah dan Kontak Kami di:

Exit mobile version