Makna daana-yadiinu-diinan (دَانَ – يَدِىْنُ – دِيْنً) Berdasarkan Haqiqah Lughawiyah (1)

Jika makna haqiqah ‘urfiyah tak ada, maka ayat ditafsirkan menurut haqiqah lughawiyah, yaitu makna hakiki sebagai makna asal bahasa.

Diin berasal dari kata دَانَ – يَدِىْنُ – دِيْنًا. Daana (دَانَ) merupakan fi’il madhi atau kata kerja lampau yang telah sempurna dikerjakan, yadiinu (يَدِىْنُ) merupakan fi’il mudhori atau kata kerja bentuk sedang atau akan, دِيْنً merupakan mashdar atau bentuk kata dasar dari fi’il terkait.

Berdasarkan Kamus Ristek Muslim1, fi’il daana (دَانَ) memiliki 3 arti dan setiap arti memiliki mashdar (kata dasar) yang berbeda, yaitu:

Berdasarkan Kamus Arab-Indonesia dari Al Munawwir2, fi’il daana-yadiinu (دَانَ – يَدِىْنُ) memiliki arti berikut ini:

Beberapa variasi penggunaan kata daana-yadiinu (دَانَ – يَدِىْنُ) berdasarkan Kamus Arab-Indonesia Al Munawwir3 adalah seperti berikut ini:

Beberapa morfologi kata yang berakar dari kata (دَانَ – يَدِىْنُ)4 adalah sebagai berikut:

Sedangkan ad-diin (الدِّيْنُ), adalah mashdar wazan (rumus) دَانَ – يَدِىْنُ – دِيْنًا, yang fi’ilnya berarti menyerah, tunduk, mematuhi. Bentuk jamak dari الدِّيْنُadalah اَدْيَانٌ6.

Jadi, ad-diin (الدِّيْنُ) secara bahasa (berdasarkan kamus) memiliki makna yang beragam tergantung konteksnya.


BACA JUGA:

Sholat Tidak Penting, yang Penting Infaq

Bukan untuk Menyembunyikan Pemimpin, Tapi untuk Menyembunyikan Strateginya

Inkonsisten! Kafir? Fasik? Murtad? Muslim yang bukan mu’min? Mu’min yang bukan Muslim?

Kalau Suatu Saat Lembaga mengaku Rabb/Malik/Ilah, Saya Sudah Nggak Kaget Lagi


Referensi:

1 Kamus Arab-Indonesia, aplikasi android dari Ristek Muslim (http://ristekmuslim.com,)

2 Ahmad W. Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, Pustaka Progressif, 1997.

3 Ahmad W. Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, Pustaka Progressif, 1997.

4 Ibid.

5 Abul A’la Al Maududi, “Empat Kalimah dalam Al Qur’an”.

6 Ibid.



Support Da’wah dan Kontak Kami di:

Exit mobile version