Renungan mengenai Jauka → Sisipan Intelijen yang bekerja sama dengan Pendeta Kristen?

Sebenarnya, di dalam islam tidak ada ritual untuk penghapusan dosa seperti jauka ini. Kecuali hukum pidana, yang memang dalam Islam harus dilaporkan ke pengadilan jika Islam sudah tegak. Namun, jika kita renungkan, ritual jauka yang dilakukan oleh lembaga ini mirip sekali dengan yang dilakukan oleh Nasrani. Seorang pendosa datang ke bilik aduan, lalu mengadu ke pastornya. Setelah mengadu ke pastornya, pastornya memberi saran dan sang pendosa diminta untuk memberikan sejumlah uang.


Baca juga:

  1. Rasul Masih Ada… Apa dalilnya?
  2. Kenabian Telah Terhenti, Bagaimana dengan Kerasulan?
  3. Tafsir yang lebih tepat mengenai Rasul

Hal lain yang juga menarik perhatian adalah istilah ‘rasul’ atau ‘lembaga kerasulan’ yang sangat common digunakan dalam agama Nasrani sampai saat ini, tapi sudah tidak relevan dalam ajaran Islam. Nah, apakah jauka dan istilah ‘rasul’ ini memang sengaja diadaptasi dari ajaran Nasrani?

Dalam khutbah oleh Ust Rahmat Baequni1 diungkapkan bahwa pemahaman-pemahaman sesat NII KW9 disusupkan oleh Ali Murtopo. Ali Murtopo bekerja sama dengan seorang pendeta Nasrani untuk menyusupkan pemahaman-pemahaman sesat ini, termasuk istilah ‘rasul’ ini. Sehingga, ada dugaan yang sangat besar bahwa memang pemahaman dan ritual ala Nasrani seperti ‘jauka’ dan ‘rasul’ ini memang sengaja disusupkan ke dalam banyak jaringan NII dengan menggunakan tokoh-tokoh orangtua sebagai topeng mereka.

Namun, penulis masih harus menelusuri hal ini lebih lanjut. Wallahu a’lam. Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus.

REFERENSI

1 Ust. Rahmat Baiquni: Sejarah NII, darul islam, jama’atul muslimin. Link: https://www.youtube.com/watch?v=ssPAiDpYAzk


Support Da’wah dan Kontak Kami di:

Exit mobile version