Makna daana-yadiinu-diinan (دَانَ – يَدِىْنُ – دِيْنً) Berdasarkan Haqiqah Lughawiyah (1)
Jika makna haqiqah ‘urfiyah tak ada, maka ayat ditafsirkan menurut haqiqah lughawiyah, yaitu makna hakiki sebagai makna asal bahasa.
Diin berasal dari kata دَانَ – يَدِىْنُ – دِيْنًا. Daana (دَانَ) merupakan fi’il madhi atau kata kerja lampau yang telah sempurna dikerjakan, yadiinu (يَدِىْنُ) merupakan fi’il mudhori atau kata kerja bentuk sedang atau akan, دِيْنً merupakan mashdar atau bentuk kata dasar dari fi’il terkait.
Berdasarkan Kamus Ristek Muslim1, fi’il daana (دَانَ) memiliki 3 arti dan setiap arti memiliki mashdar (kata dasar) yang berbeda, yaitu:
- دَانَ – يَدُوْنُ – دَوْنًا = Lemah, taat, rendah
- دَانَ – يَدِىْنُ – دِيْنًا = menyerah, tunduk, mematuhi
- دَانَ – يَدِىْنُ – دَيْنًا = berhutang, menghutangi
Berdasarkan Kamus Arab-Indonesia dari Al Munawwir2, fi’il daana-yadiinu (دَانَ – يَدِىْنُ) memiliki arti berikut ini:
- Menjadi rendah-hina, menjadi mulia (kata berlawanan)
- Taat, durhaka (kata berlawanan)
- Menundukkan, merendahkan
- Melayani
- Membalas
- Berbuat baik kepada
- Menuntut ke muka hakim
Beberapa variasi penggunaan kata daana-yadiinu (دَانَ – يَدِىْنُ) berdasarkan Kamus Arab-Indonesia Al Munawwir3 adalah seperti berikut ini:
- دَانَ وَا دَانَهُ = Menghutangi, memberi pinjaman
- دَانَ وَتَدَيَّنَ وَادَّانَ وَاسْتَدَانَ = Berhutang, meminjam
- دَانَهُ = Memperbudak
- دَانَ شَّيْءَ = Memiliki
- وَتَدَيَّنَ بِاﻻِسْلاَمِ = Memeluk agama Islam
- دَيَّنَهُ = Membiarkan dia memeluk agama
- دَايَنَهُ = Menghutangi, memberi pinjaman
- تَدَايَنَ الْقَوْمُ = Berhutang Piutang
- اِدَّنَ وَاسْتَدَانَ الشَّيْءَ = Membeli dengan kredit
Beberapa morfologi kata yang berakar dari kata (دَانَ – يَدِىْنُ)4 adalah sebagai berikut:
- الدَّيَّانُ, yaitu salah satu asma Allah, artinya yang menang, maha kuasa; hakim, pemutus perkara; yang membuat perhitungan, yang membalas; yang memerintah, yang mengatur. Dapat juga berarti seorang panglima yang telah membebaskan suatu negeri, atau suatu bangsa dari suku5
- الدِّيْنَةُ , artinya ketaatan, kepatuhan.
- الدِّيَانَةُ , artinya agama, kepercayaan.
- الدَّيْنُوْنَةُ, artinya putusan, perhitungan atas segala amal di dunia.
- التَّدَيَّنُ, artinya hal beragama.
- المَدِيْنُ,المَدْيُوْنُ,المُدَانُ , artinya yang dibalas, yang dihisab atau budak laki-laki (yang dikuasai).
- الدَّيِّنُ وَالمُتَدَيِّنُ, artinya pemeluk agama.
- الدِّيْنُ, artinya akan dibahas di bab setelah ini.
Sedangkan ad-diin (الدِّيْنُ), adalah mashdar wazan (rumus) دَانَ – يَدِىْنُ – دِيْنًا, yang fi’ilnya berarti menyerah, tunduk, mematuhi. Bentuk jamak dari الدِّيْنُadalah اَدْيَانٌ6.
Jadi, ad-diin (الدِّيْنُ) secara bahasa (berdasarkan kamus) memiliki makna yang beragam tergantung konteksnya.
BACA JUGA:
Sholat Tidak Penting, yang Penting Infaq
Bukan untuk Menyembunyikan Pemimpin, Tapi untuk Menyembunyikan Strateginya
Inkonsisten! Kafir? Fasik? Murtad? Muslim yang bukan mu’min? Mu’min yang bukan Muslim?
Kalau Suatu Saat Lembaga mengaku Rabb/Malik/Ilah, Saya Sudah Nggak Kaget Lagi
Referensi:
1 Kamus Arab-Indonesia, aplikasi android dari Ristek Muslim (http://ristekmuslim.com,)
2 Ahmad W. Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, Pustaka Progressif, 1997.
3 Ahmad W. Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, Pustaka Progressif, 1997.
4 Ibid.
5 Abul A’la Al Maududi, “Empat Kalimah dalam Al Qur’an”.
6 Ibid.
Support Da’wah dan Kontak Kami di:
9 Comments